9.2.09

Tak pantas kah aku tuk bahagia???

Kucoba tuliskan cerita dari kelamnya hari² aku dalam bercinta. Aku yang selalu gagal dalam bercinta seakan tak pernah kering air mata ini , aku selalu saja menangis tuk orang yang aku sayangi namun tak pernah bisa aku miliki. Takdir hidupku atau emang suratan takdir hidupku dalam bercinta akan selalu berakhir duka???
panggil saja aku ana, usia ku kini beranjak 26 tahun. Usia dimana semua temen² N ke dua adikku telah bahagia menjalin bina rumah tangga bersama orang yang dicintai, tapi aku..?? hingga usia sekarang pun tak jua menikah. Jangan kan tuk mempunyai calon pendamping, pacar pun aku ga punya.
Terkadang aku berpikir “apa salah dan dosaku??” kenapa aku selalu saja diselimuti awan gelap sehingga aku selalu saja gagal membina percintaan.
Kala aku tulus mecintai, mereka hanya pergi dengan tinggalkan semua kenangan yang membuat aku menjadi gila. Kini kucoba kilas kembali semua kisah cintaku yang selalu berakhir menyedihkan.
Kisah ini kutulis bukan tuk mengasihani aku, melainkan tuk aku simpan sebagai pelajaran agar aku tak dengan mudahnya mempercayai semua janji manis ucapan co agar aku tak selalu menangis.
Aku terlahir dari kedua orang tua yang telah bercerai, ayahku meninggalkan ibu saat aku baru dilahirkan. Ayah telah menikah lagi, dan ibuku mungkin kini telah bahagia bersama TUHAN diatas sana. Ana yang sejak kecil diasuh oleh bibi (adik dari ibu), ibu pergi meninggalkan aku saat aku berumur 6 tahun. Meski lum puas merasakan kasih sayang ibu, tapi aku bisa dapatkan itu dari bibi.
Aku mempunyai saudara kembar, Ani namanya. Dalam percintaan ani emang sangat beruntung dia telah menikah dan mempunyai 2 orang anak co dengan co yang dicintainya....
Bibi aku bukan orang berada dan kaya, tapi dari beliau aku bisa merasakan pendidikan (alhamdulillah).
SDN Kamp.Melati, sd tempat aku sekolah, lalu aku lanjutkan ke Mts Salafiyah dan sma disana juga.
Dari sd sampai smp aku mendapat bantuan sekolah dari seorang dokter yang dermawan, beliau tetangga rumahku. Menginjak sma, aku harus belajar mencari uang tuk membiayai sekolah ku sendiri.
Aku sadar diri, aku ga mo nyusahin bibi, jadi semua apa yang aku inginkan aku simpan dalam mimpi saat aku tertidur dan ga berharap itu jadi kenyataan. Aku bekerja sebagai tukang cuci baju, kalo pagi aku bantu bibi jualan jelang jam 8 aku mencuci baju dan siang hari aku berangkat sekolah, selalu seperti setiap harinya hingga aku lulus.

Alhamdulillah meski ga banyak upah yang aku terima, tapi aku bisa membantu bibi tuk membiayai aku sekolah dan membeli buku pelajaran. Sejak smp dan sma aku selalu jauh dari pergaulan, ga banyak kata yang aku ucapkan kalo aku bicara ama co. meski aku akui klo aku mulai suka co.
ana yang remaja kelas 1 sma aku mulai tertarik dengan co, wawan namanya (sekarang udah menikah dengan temanku 1 sekolahku). Dulu begitu banyak cerita yang aku dan wawan bagi bersama, jadi ga heran ada gosip yang beredar disekolah klo aku dan wawan pacaran. Meski cuma gosip aku ga risih menanggapinya, karena aku suka, wawan juga ga ambil jarak setelah tau gosip itu beredar. Kedekatan aku dan wawan sering terlihat jelas oleh teman² semua guru, waktu olah raga ato waktu kami istirahat.
Sampai saat ini aku ga pernah berani tuk ungkapkan klo dulu aku sempat menyayanginya, aku simpan semua perasaan itu didalam hati. Suatu hari kelas aku kedatangan murid baru, mei namanya.
Dia sangat cantik ,baik, dan pandai bergaul. Semua co disekolah suka padanya, termasuk wawan. Setelah aku tau klo wawan juga suka padanya, aku mulai menjaga jarak dengannya.
Disekolah aku juga ga digosipin ga hanya dengan wawan, teman co aku hariri juga kena gosip nya.
Pernah seorang teman ce aku bertanya :”an, kamu tuch pacaran gak sich ama hariri?” tanyanya
“ ga kok, emang kenapa?”aku balik tanya
“ kemarin waktu main kerumah meda, hariri nembak meda gitu N mereka jadian” jawabnya
“ ouwh, syukurlah, aku ama hariri kan ga ada hubungan” jawabku (meski dalam hati aku sedih, karena aku suka hariri tapi inilah aku selalu kupendam rasa ).
saat itu juga aku mulai menjauhi hariri, meda temen aku yang sangat baik, pintar dan cantik. Aku sadar siapa aku ini, aku ga berani tuk bersaing dengannya meski aku suka hariri. Yang penting aku dan hariri masih satu sekolah dan aku bisa melihat dia bahagia.
Masa remaja aku emang sangat sepi, dimana semua temen punya kekasih sedangkan aku?? temen co pun ga punya, karena aku sadar aku ini ga cukup menarik buat membuat co mendekat padaku.
Lulus sekolah aku bekerja sebagai tukang cuci, lalu aku pernah bekerja di wartel, Sebelum aku berkerja ke kota orang. Aku pernah merantau ke kota orang selama hampir 2 tahun.
PT.TEAC dipulau batam, itulah tempat aku bekerja. Tempat kerja yang asik n santai. Aku tinggal didormi yang nyaman banget, di pulau batam adikku udah bekerja dan aku menyusul. Di batam aku ga sendiri, satu kamar ku ada anak dari kota cirebon juga mba kesih N mba kanti.
Dari mba kesih aku dikenalkan pada seorang co yang baik banget (tapi ga tau gmna kabrnya skrg?).
Mas tris, dia paman dari tunangan mba kesih, dengan usia yang sama dengan usia tunangan mba kesih.
Selama dibatam kami selalu berkomunikasi, meski belum saling bertatap muka tapi kami begitu sangat dekat. Begitu banyak mimpi yang diberikan oleh mas tris dan membuat aku tuk cepat pulang ke cirebon, aku putuskan ga menyambung kontrak kerja.
05 mei 2005, tanggal dimana kami saling bertemu tuk yang pertama kalinya. Mas tris ga beda dengan yang ditelepon selama 1 tahun kami berhubungan, dia begitu ramah jadi ga heran kalo semua keluarga suka (sampai sekarang pun namanya selalu disebut). Pernah kami coba merangkai mimpi indah tuk membina rumah tangga yang diridhoi ALLAH. Aku pernah dia kenalkan pada anggota keluarganya, kupikir akan menjadi nyata semua mimpi kami. Namun ternyata itu cuma omongan yang tidak berguna, karena itu ga akan pernah menjadi nyata.
“an ga pernah maksain mas buat cepat² nikahin kan??” ucapku lewat sms
“tapi mas malu ama keluarga an” balasnya
itu pertengkaran aku dengan mas tris saat aku beritahu ke dia , kalo adikku mo menikah
“ani mo nikah duluan ya gapapa dia akan emang udah ada jodohnya, kita kan bisa jalani aja dulu” ucapku
“tapi mas tetep malu an, adik kamu udah nikah klo mas ga tau mpe kapan” ucapnya
setelah itu aku dan mas tris hanya menjadi teman saja, mas tris tetep ga mau berhubungan dengan aku.
Kenapa hanya gara² adikku menikah duluan aku harus ditinggalkan oleh orang yang aku sayangi, padahal aku ga pernah memaska mas tris buat cepat² menikahi aku meski aku ingin menikah.
Semua apa yang pernah mas tris berikan pada ku, termasuk kado (jilbab) yang dulu dia berikan,aku kembalikan lagi padanya. Aku lakukan itu agar aku bisa melupakan mas tris, namun semakin aku coba tuk lupain aku semakin ingat mas tris.
Setelah kepergian mas tris, mas lukman datang memberi warna dalam hari ku. Aku kenalan tuk pertama kali saat aku membayar listrik. Aku curi pandang ke temenya, eh mas lukman yang menjadi kekasihku. Dia berasal dari medan , berkerja dikota ini bersama kakaknya. Selama 4 bulan aku merasakan perhatian N kasih sayang dari mas lukman. Banyak juga tempat yang aku kunjungi bersama mas lukman, mas lukman memberikan aku begitu banyak kasih sayang.
“ nti tiap bulan kita nonton yuuk” ucapnya lewat sms
“ hm.. ga usah gitu achh mas” balasku
“gapapa kan sekalian ilangin stress” jawabnya
“ mending uangnya mas tabung aja, mas bisa kirim ke orang tua mas”
aku ga pernah mengingkan itu, asal aku bisa melihat mas lukman aja udah buat aku bahagia.
Tanggal 06 bulan 06 tahun 2006 dimana aku berulang tahun ke 23, , mas lukman berencana mengajak aku tunangan, aku bahagia banget. Namun ternyata sebelum itu menjadi nyata, aku dan mas lukman harus berpisah. Tanggal 18 mei adalah ulang tahun dia, aku sudah siapkan kado buat mas lukman, tetapi selama 1 minggu mas lukman seperti menghilang ga ada kabarnya, setiap aku telp ga aktif (katanya hp gie rusak) tapi aku pernah coba miscall itu tersambung. Aku benar² sedih, kenapa aku harus kehilangan lagi orang yang aku sayangi saat aku telah berjanji padanya “ aku mau mas lukman jadi orang yang terakhir dalam hidupku”.
Apakah TUHAN sedang mengujiku ato TUHAN ga mo lihat aku bahagia ?(astagfirullah).
08 agustus 2006, dimana aku melihat mas lukman tuk yang terakhir kalinya. Aku bawakan kado yang sudah aku bungkus, “ selama seminggu ini kok ga ada kabar, kemana aja?” tanyaku
“ aku cuma mo ngetest kamu kok” jawabnya
“ouwh” aku ga mampu berkata lagi, kenapa cintaku harus ditest, dan aku ga lulus hingga mas lukman memutuskan aku?? duch gusti kenapa aku selalu menderita karena cinta??
sejak kepergian mas lukman, aku mencoba tuk mencari pengganti namun aku ga bisa. Semakin aku lupain aku semakin sayang dia, aku sempat putus asa dan mencoba tuk bunuh diri. Mas tris pergi sekarang mas lukman juga pergi, tuk apa lagi aku hidup??? (itu pikir ku dulu).
Setahun kemudian saat mas lukman ulang tahun aku telpon dia tuk mengucapkan 'selamat ualng tahun', aku mendapat sms dari mas lukman “ an, maafin mas iach. Doain mas juga, nti tanggal 28 bulan ini mas mo nikah” seperti dunia mo kiamat, aku benar² sedih, “ya allah kenapa ini harus terjadi padaku, tak bolehkah aku bahagia?” tangisku dalam hati...
aku merasa TUHAN ga begitu adil padaku,kenapa aku selalu saja gagal tuk mendapatkan kabahagiaan bersama orang yang aku sayang. Aku semakin putus asa, hilang sudah harapan aku tuk kembali pada mas lukman. Kenapa semua orang mendapatkan kesempatan ke dua sedangkan aku ga dapatkan itu??.
keputus asaan aku tidak menjauhkan aku dari sang pencipta, mungkin aku ga begitu layak tuk mendampingi mas lukman. Mas lukman berhak mendapatkan kebahagiaan, dan itu bukan dari aku.
Begitu banyak yang berubah dari hidupku, sekarang aku ga bekerja lagi di wartel aku bekerja di warnet. Selama hampir 2 tahun lebih aku menutup diri dari cinta, sekarang aku mulai jatuh cinta kepada co yang dikenalkan oleh the hen, pian nama co itu.
Awalnya aku kenal lewat internet, lalu kami jumpa. Semakin lama aku semakin sayang pian, meski aku belum kenal dia begitu lama tapi aku sayang banget. Bodohkah aku menyanyai orang yang ternyata ga menyayangiku. Pian pernah nembak aku tuk jadi cewenya, dia bilang sayang. Tapi entah kenapa hati aku selalu saja ragu akan perasaan dia padaku. Hari ini pian mengakui aku sebagai cewenya, tapi dilain waktu pian “ aku mah lum mau punya cewe dulu , mo fokus ke kerjaan”.
Semakin lama aku semakin ragu. “siapakah aku ini bagi pian?”. Pian orang yang kini mengisi seluruh hatiku, aku sayang dia, aku juga ga mau kehilangan dia. Dia yang pertama aku peluk, dia juga yang pertama mencium bibir ku, dan dia juga yang membuat aku jatuh cinta.
Pian juga yang membuat aku semakin rapuh, aku semakin putus asa TUHAN...
Aku tulus hati menyayangi dia, tapi kenapa air mata yang dia berikan padaku??
aku pernah berkata padanya "aku mau tunggu kamu mpe kapanpun asal kamu serius", tapi apa yang aku dapat?? dia tidak pernah menginginkan aku tuk ada dihatinya.
Sungguh TUHAN berkehendak lain atas kisah cintaku ini, aku harus kehilangan pian karena ternyata selama ini pian tidak pernah membalas cintaku (aku bertepuk sebelah tangan). Aku harus menangis lagi ... Ya Allah apa salah dan dosaku? Mengapa aku gak berhak bahagia? Salahkah aku mendapatkan cinta? Semakin banyak tanya yang aku coba tanyakan semakin aku menjadi gila.... karena aku ga tau kapan bisa aku dapatkan jawabnya...
sekarang aku harus menangis lagi, tuk hadapi kenyataan klo aku ga akan pernah bisa dicintai oleh cowo yang aku cintai.Apa mungkin aku memang ditakdirkan tuk sendiri?? tak pantas kah aku mendapatkan kebahagiaan??
Aku memang ga seberuntung cewe cantik lainnya, aku ga punya fisik yang bisa membuat mata cowo melirik.. Tapi salahkah aku tuk mendapatkan kebahagiaan??
Mungkin ini baik tuk orang yang aku sayangi, mereka pantas bahagia dan itu bukan dengan aku yang hina ini.
ENtah berapa lama lagi aku harus menangis lagi, dan mencoba menerima kenyataan ini dan berusaha melupakan pian (meski aku tau itu ga akan mudah). Tak pantaskah aku tuk bahagia???

0 komentar:

Posting Komentar

♥ DaTe . . .