28.12.08

♥ Kekasih buat keKasihku. . .♥


Entah mengapa semua ini harus aku alami lagi, untuk yang kedua kalinya aku mengalami kehilangan orang yang aku sangat sayangi dan aku harus kehilangan disaat aku sudah benar² bergantung kepadanya. Setelah sekian lamanya aku menutup diri dari cinta, akhir ini aku mulai mencintai lagi.
Aku jatuh cinta kepada “I” ,cowo yang aku kenal lewat dunia maya. Awalnya aku pikir hanya sebatas cuma "numpang lewat" seperti kebanyakan cowo yang aku kenal lewat internet. Tapi tak disangka dia adalah teman dari temanku, dan temanku juga coba makin mendekat kan aku dengan I . Bermula dari mirc lalu kami lanjut ke im dan akhirnya ke telpon dan sms.
Setelah makin lama aku kenal I, ada satu perasaan yang membuat aku terus mengingatnya. “Rasa sayang”, yach rasa sayang yang aku rasakan untuk I. Meski aku tau kalo perkenalan via internet tak seharusnya dibawa serius dan terlalu dipercaya, tapi aku merasa sangat sayang dan begitu dekat dengan I.
Aku memang lum pernah tau wajah I, tiap aku minta foto dia tidak pernah beri dan itu membuat aku penasaran. Aku sempat kesal n marah juga waktu itu, saat kami chating,
“I mah curang ihh, I kan udah liat foto L kenapa I ga mau kasih liat foto nya?” itu ucapku
“ bukan gitu L, aku trauma klo difoto”jawabnya
“masa sich, kalo gitu foto yang dulu aja waktu I kecil juga ga papa!”
“insyallah iach, nti kalo masih ada” ucapnya memberi harapan.
I tidak pernah kasih liat fotonya hingga akhirnya kami bertemu secara langsung, sore hari tanggal 21 sept' 2008 itu awal kami jumpa. Sebelum ketemuan itu kami sempat chating dulu,
“ nti sore ketemuan yuk” ajaknya
“dimana?” tanyaku balik
“nti sore aku ada janji ama temen aku diperjuangan, ketemuan disana aja iach”jawabnya
“ boleh, emang jam berapa mo kesininya” ucap ku
“ya sorean lach” “tapi nti kamu keluar iach, aku tunggu diluar aja”
“ihh kenapa ga masuk atuh”tanyaku
“ya malu atuh L, nti aku tunggu diluar aja lach, kamu yang keluar iach”dia beri alasan
“ya udah dech” ucapku menyetujui
“seep, nti aku pake kaos item 'philip' yang ada kerah nya”ucap I.
Sore harinya jam 3:15 dia datang, dari dalam warnet aku udah tau klo itu pasti I. I emang ga masuk ke dalam net, aku tersenyum sendiri melihat dia datang. Tak berapa lama aku hampiri dia
“gie nunggu siapa mas” tanyaku dengan senyum yang kutahan
“gie nunggu temen” jawabnya
“temennya cewe ato cowo” tanyaku iseng
I ga jawab, dia cuma liat aku aja. Lalu aku masuk kedalam dan iank masih diluar, sebenarnya ingin banget aku bilang “ kamu I iach” tapi aku malu, meski aku tau itu benar² dia. tak berapa lama. . .?

Tak berapa lama aku liat dia pergi dengan motornya, aku juga harus pulang udah jam 4 juga. Waktu diluar aku liat I masih ada ga jauh dari warnet, kami sempat saling menatap dari kejauhan yang sebelumnya aku liat dia pergi. Meski ga ngobrol hari itu tapi aku sangat senang, aku bisa tau wajah orang yang aku sayangi.
Dichating berikutnya aku ceritain “ asikL udah liat I ” ucpaku
“emang iach” dia tanya
“ya ia lach, kemarin I ke warnet kan?”
“iach tapi kamu ga dateng, aku cape tau nunggu nya tapi kamu ga dateng” ucapnya
“kemari ada cewe kan yang hampiri I ?”tanyaku
“hu uh ada cewe yang tanya” gie tunggu siapa mas” “jawabnya
“ cewe yang tanya ke I itu L tau” ucapku seraya tertawa
“ih dodol kamu mah, aku kirain siapa itu teh” ucap dia kesal
“hahahaha, I sich oon. Masa ada orang yang tanya mpe segitunya, masa ga ngeh sich klo itu L” “I kan udah lliat wajah L ” lanjutku
“iach sich, tapi kamu beda iach yang difoto” ucapnya
Aku ga ada niat buat ngerjain I waktu itu, aku udah hampiri dia tapi I aja yang ga ngeh meski udah liat muka L lewat foto.
Hubungan aku dengan I makin dekat, rasa sayang ini semakin nyata dan besar. Aku juga ga tau kenapa aku begitu sayang I, padahal aku ga begitu kenal siapa dia. Setiap aku on line (ol) I juga ol lalu kami ngobrol.
“N ti sore ketemuan lagi yuuk” ajak dia
“boleh ,jam berapa n dimana?” tanyaku
Sore ini aku ketemuan lagi dengan iank, waktu mo mandi I telpon duluan
“L kamu gie dimana” tanyanya
“gie dirumah, mo mandi” jawabku
“ ketemuan nya sekarang aja iach, nti sore aku mo ada janji ketemua ama temen sich”
“ya udah, nti L mandi dulu iach” ucapku sebelum tutup telpon dan mandi
Awalnya aku jalan² ke gramed, eh I ga mau temui aku didalam jadi aku keluar temui dia didepan toko buku. Kami ngobrol sebentar, sebelum pergi ke mushola tuk anter dia sholat magrib (aku gie ga sholat). Kami duduk² didekat mushola, aku liat dia kecapean matanya merah banget dan itu membuat aku semakin sayang dia. “kamu tidur dimana sekarang?” tanyaku, lalu dia cerita klo dia udah ga dikostan lagi. Setelah makan aku anter dia menemui temennya, aku benar² sayang dia. Setelah dia ketemu temennya aku baru bisa pulang dengan tenang, setidaknya iank ga bingung lagi harus dimana dia tidur sekarang. Malamnya aku telpon dia, kami sempat ngobrol sebentar. 9 oct' 2008 itu pertemuan kami yang kedua, sejak itu kami jadi semakin intens ketemuan.
Setiap malam minggu kami jalan², meski tanpa tujuan yang pasti.
“emang mo jalan² kemana?”tanya dia , waktu kami chating paginya
“kemana aja ,yang penting L bisa meluk I ” jawabku.
Akhirnya kami hanya jalan² tanpa tujuan pasti, meski begitu aku sangat senang, karena aku bisa memeluk dia. Aku pernah bilang padanya “ kamu lho cowo yang pertama aku peluk”.
Yach I adalah cowo pertama yang aku peluk dan yang meluk aku, I
juga cowo pertama yang mencium pipiku. Dia ga tidur ditempat temannya lagi, dia tidur di kantor tempat dia kerja. Disanalah untuk pertama kalinya dia cium kedua pipiku.
Aku semakin sayang dia, aku pun selalu bilang “ L sayang I ” “L kangen kamu yang” 1hari aku ga chating dengan I , aku kangeeeeeeeen banget. Dia juga pernah bilang kalo “dia juga sayang aku” “dia juga kangen aku” itu membuat aku menaruh harapan padanya. Tapi terkadang aku ragu apa dia jujur tentang semua rasa dia padaku?
Tak ada yang kami sembunyikan, kami saling bercerita tenang masing². Saat dia cerita klo dikampung halamannya dia dijodohin orang tuanya, aku cemburu dan merasa sangat takut kehilangan. Apalagi saat dia cerita klo dia sedang suka seorang cewe cantik yang dia temui saat dia bekerja, I memuji kecantikan cewe itu dan itu membuat aku sangat cemburu tapi aku ga memperlihatkannya.
“dia itu cantik pisan tau, kulitnya putih. . .”ucap dia
“ rambutnya panjang seksi lagi “ sambung aku
“kok kamu tau?” tanya dia
“ya tau lach, cewe yang kerja disebuah bank kan pasti cantik ²”jawabku
meski aku sangat cemburu, aku ga sampe cemburu buta. Sudah sering kami bertemu dan habiskan malam minggu hanya sekedar jalan² tanpa tujuan. Aku semakin sayang dia, aku mau jadi seorang yang special dihatinya , aku mau jadi kekasihnya. Tapi I ga bisa penuhi itu.
Lama-lama aku semakin penasaran dengan hubungan ini, aku sayang dia,begitu juga dia. Awalnya aku tak begitu ambil pusing dengan “hubungan tanpa status”ini, meski hanya “sebatas teman tapi mesra”tak masalah bagiku asal aku bisa bersama dia. Namun semakin lama, aku semakin ingin tau “siapakah aku ini bagi dia?”.
pernah aku tanyakan itu ke I “ sebenarnya li ini siapa sich bagi I ”
“kamu itu ya cewenya aku lach” jawab dia
aku sangat senang. Namun pernah juga aku tanyakan hal yang sama “ aku mah lum mau mikirin cewe dulu , masih mikirin kerjaan dulu buat biaya adik sekolah”
itu yang membuat aku ragu dengan semua ucapan dia selama ini, kembali timbul tanya dalam hati “siapakah aku ini sebenarnya buat I ??” aku semakin penasaran dengan perasaan I kepadaku.
“aku minta kamu sabar iach” itu ucap dia
“L akan sabar nunggu I mpe kapanpun , yang L cuma mo tau L ini siapa bagi I ?”jawabku.
Aku serius dengan ucapan ku, sampai kapanpun aku akan sabar tunggu I . Yang aku mau tau “siapakah aku ini?”dalam hati dan hidup I. Setelah sekian lama kucari jawaban 22 des' 2008 dia beri kan sebuah jawaban yang membuat aku lega sekaligus membuat aku sangat sedih.
'L kayaknya kita berteman aja dulu iach” jawab dia setelah untuk ke sekian kalinya aku tanyakan “siapa aku ini”
semua ini emang salah aku, aku ragu dengan perasaan dia padaku, aku terlalu maksain perasaan dia tuk membalas semua rasa aku. Akhirnya aku tau “siapa aku ini” bagi I , aku hanya temannya saja. Semua rasa yang aku beri, bertepuk sebelah tangan. Meski begitu aku masih bisa mendengar suara dia dan ngobrol dengan dia.
Sebelum itu terjadi, 23 nov' 2008 itu malam minggu terakhir aku meluk dia saat kami jalan². Dan 3 des' 2008 adalah hari terakhir aku melihat wajahnya itu benar² terakhir bagi aku melihat dia langsung. Aku benar² sedih, sore yang mendunh semendung hati ku.
24 des'2008 dini hari, aku telpon dia karena dia yang minta “ L udah tidur tha?” sms dia yang pertama
“ L no xl nya berapa, nti malam telpon ke xl iach, aku kangen banget L ama kamu sumpah dech beneran” sms dia yang ke2 , lalu “ L aku ga bisa tidur” sms dia yang ke3 , aku ga bisa jawab sms'a karena aku ga ada pulsa. Jam 00:45 aku telpon dia, dia cerita tentang cewe yang gie dia suka , I bilang kalo cewe itu temui dia dan ajak jalan. Meski aku sangat cemburu, “ya udah terima aja J, dia kan cantik ,seksi, kulitnya putih,rambutnya panjang dia juga punya masa depan yang bagus” ucapku
I sempat ragu tuk terima J (nama cewe itu). Aku tau I juga suka sama J , dan aku ga akan mungkin bisa kembali lagi sama I . Aku juga ga akan mungkin bisa ngalahin J , tidak hanya secara fisik, psikis juga aku sudah benar ² kalah, J udah mendapatkan hati I sedangkan aku tidak akan pernah bisa mendapatkan hati iank,selamanya!!
Hari ini tanggal 26 des' 2008 aku mendapat offline mesej dari I
“L semalam aku pikir kamu mo telpon”,”aku ada cerita nich ama J ”,“ L aku udah jadian ama J”
tak berapa lama setelah aku selesai baca offline mesej nya, I OL.
“selamat iach akhirnya I jadian ama J” ucapku
“ini semua berkat dukungan kamu juga” ucap I
“sekarang I udah ga butuh L lagi kan?” tanyaku
“siapa bilang, aku tetap butuh kamu kok L” jawab I
“ kan udah ada J , buat apa lagi iank butuh L ?”
“ ya tetep aja aku butuh kamu ach, aku butuh kamu tuk teman curhat aku”
“iank mau buat L cemburu tha?” tanyaku sedikit emosi
“ ihh ya bukan gitu atuh L , jadi kamu udah ga mo temenan ama aku lagi tha?
“ sekali ini aja iank coba ngertiin L ” “ L cemburu tau” lanjutku
tapi I harus off line dan seperti biasa dia ga pamit dulu.
Aku benar² sedih, aku harus kehilangan orang yang aku sayangi lagi dan itu untuk yang kesekian kalinya.
Jujur aku sangat cemburu, meski aku coba tutupi itu semua. Tapi aku ga bisa maksain perasaan iank lagi, hati iank udah berlabuh pada seorang cewe yang cantik secantik namanya JUWITA.
Malam harinya aku telpon I,
“ semoga aja ini telpon L yang terakhir,I udah bahagia sekarang”
“ ihh kamu mah kok gitu sich L , aku kan masih butuh kamu” ucap I
“L cemburu tau” ucapku, I hanya tertawa “ sok tertawa aja sepuasnya.” lanjutku
“ sebenarnya aku juga masih sayang kamu sich L , aku masih aja inget kamu” ucapnya
dan itu membuat aku kembali berharap, namun aku tak boleh berharap banyak. I jadian ama J juga atas saran dari aku kan?? jadi aku harus ikhlasin I sekarang meski aku akan sangat sedih.
Aku pernah berkata pada I “kalo co yang L sayang suka ama ce lain, L ga akan marah (kan cewe itu lum tentu suka), kalo co yang L sayang disukai cewe L ga akan cemburu ( kan lum tentu co L juga suka, yang penting hatinya ada di L ), tapi kalo co yang L sayang suka ama cewe and cewe itu juga suka maka L yang akan mundur”
“ kamu mah kok gitu, ngorbanin perasaan sendiri aja” ucap I
“ya itu yang L lakuin sekarang ke I ,L cuma mo liat orang yang L sayangi itu bahagia”
Sekarang semua telah berakhir, sebisa mungkin aku harus kembali menelan pahitnya cinta demi melihat orang yang aku sayangi bahagia bersama cewe yang disukainya.”Semoga I bahagia bersama J , karena kebahgian I jadi kebahagiaan L juga”. Disatu hati aku ingin I kembali padaku meski kini dia bersama J (manusiawi kah?) namun dihati yang lain aku cuma ingin liat I co yang aku sayangi bahagia dan itu berarti aku harus lepasin I tuk kuberikan pada J.
Hanya 1 kata yang ingin aku sampaikan ke I “I maafin L iach “. terdengar sederhana bukan???
tapi begitu banyak kata yang ingin tersampaikan:
“maafin L ” masih sayang I
“maafin L “ masih kangen I
“maafin L “ masih mengharapkan I
“ maafin L” “ maafin L” “maafin L” dan seribu kali 'maaf' akan terus L ucapin.
Sekarang mau ga mau aku harus bisa lupain I ,meski itu akan sangat tidak mungkin.
Namun sepahit apa pun harus L telan, aku ga mau liat I sedih. Kalo bisa semua kesedihan I biar L yang rasain, itu semua karena L sayang I !!!
Meski aku sadar, aku ga akan pernah bisa menempati hatinya.Namun aku sangat bahagia bisa mencintai dan menyayangi I.

0 komentar:

Posting Komentar

♥ DaTe . . .